BlackBerry memang masih belum menyerah tampaknya. Meski penjualan samartphone Android pertama mereka, BlackBerry Priv tidak terlalu memuaskan, namun perusahaan yang pernah jaya dengan OS BlackBerry mereka ini masih belum kapok memakai Android.
Mereka masih menganggap bahwa Android adalah pasar yang tepat untuk mengembalikan kejayaan perusahaan. Dan meski penjualan Android BlackBerry Priv sebelumnya bahkan tidak mencapai target, namun sang CEO John Chen mengaku bahwa kalangan eksekutif cukup menyukai ponsel Android mereka ini. Salah satu alasannya adalah pengalaman Android yang dibalut dengan keamanan ketat dari BlackBerry.
Kini BlackBerry dikabarkan tengah kembali bersiap untuk menggarap dua ponsel baru dengan OS Android. Namun tampaknya mereka memang tidak seoptimis sebelumnya. Alih-alih menggarap penerus dari Priv yang bersaing di pasar high-end, mereka malah menyiapkan dua smartphone kelas mid-range dengan harga yang lebih ramah, dengan harapan akan bisa merangkul lebih banyak konsumen, termasuk konsumen di kelas menengah. Kabar ini juga telah dibenarkan oleh Chen melalui sebuah interview.
Detail dan informasi mengenai kedua ponsel Android baru BlackBerry itu sendiri memang masih sangat minim hingga saat ini. Namun menurut laporan, ponsel ini akan hadir denngan konsep berbeda. Satu ponsel bakal menawarkan pengalaman sama dengan BlackBerry Priv dengan disertai keyboard fisik, sementara model yang satu lagi hanya akan dilengkapi dengan layar full screen saja.
Seperti yang Anda ketahui, bahwa sejauh ini penjualan BlackBerry Priv yang digadang-gadang akan bisa menyelamatkan dan mengembalikan kejayaan perusahaan ternyata tidak sesuai dengan harapan BlackBerry dan analis.
Pada 3 bulan pertama saja, BlackBerry haya mampu menjual sekitar 600 juta unit BlackBerry Priv saja. Angka ini jauh melenceng dari prediksi awal yang mencapai 850 juta unit. Namun BlackBerry juga menampik bahwa ponsel ini telah mengecewakan mereka.
Sebagai ponsel pertama yang memulai debut BlackBerry di pasar Android, angka penjualan yang diraih BlackBerry Priv ini bukanlah hal buruk. Itung-itung baru perkenalan dan kedepannya BlackBerry berharap akan lebih diterima di pasar Android.
Mereka masih menganggap bahwa Android adalah pasar yang tepat untuk mengembalikan kejayaan perusahaan. Dan meski penjualan Android BlackBerry Priv sebelumnya bahkan tidak mencapai target, namun sang CEO John Chen mengaku bahwa kalangan eksekutif cukup menyukai ponsel Android mereka ini. Salah satu alasannya adalah pengalaman Android yang dibalut dengan keamanan ketat dari BlackBerry.
Kini BlackBerry dikabarkan tengah kembali bersiap untuk menggarap dua ponsel baru dengan OS Android. Namun tampaknya mereka memang tidak seoptimis sebelumnya. Alih-alih menggarap penerus dari Priv yang bersaing di pasar high-end, mereka malah menyiapkan dua smartphone kelas mid-range dengan harga yang lebih ramah, dengan harapan akan bisa merangkul lebih banyak konsumen, termasuk konsumen di kelas menengah. Kabar ini juga telah dibenarkan oleh Chen melalui sebuah interview.
Detail dan informasi mengenai kedua ponsel Android baru BlackBerry itu sendiri memang masih sangat minim hingga saat ini. Namun menurut laporan, ponsel ini akan hadir denngan konsep berbeda. Satu ponsel bakal menawarkan pengalaman sama dengan BlackBerry Priv dengan disertai keyboard fisik, sementara model yang satu lagi hanya akan dilengkapi dengan layar full screen saja.
Seperti yang Anda ketahui, bahwa sejauh ini penjualan BlackBerry Priv yang digadang-gadang akan bisa menyelamatkan dan mengembalikan kejayaan perusahaan ternyata tidak sesuai dengan harapan BlackBerry dan analis.
Pada 3 bulan pertama saja, BlackBerry haya mampu menjual sekitar 600 juta unit BlackBerry Priv saja. Angka ini jauh melenceng dari prediksi awal yang mencapai 850 juta unit. Namun BlackBerry juga menampik bahwa ponsel ini telah mengecewakan mereka.
Sebagai ponsel pertama yang memulai debut BlackBerry di pasar Android, angka penjualan yang diraih BlackBerry Priv ini bukanlah hal buruk. Itung-itung baru perkenalan dan kedepannya BlackBerry berharap akan lebih diterima di pasar Android.
